Tuesday, 15 December 2015

FF: Wedding Dress

Title                  : Wedding dress
Nama author : JeoNa13
Twitter : @FeriNalina
Cast :
  • Jeon Jungkook (BTS)
  • BTS member 
  • Kim Eun Ra (you)
  • Chae Hyungwon (Monsta X)
  • Find out yourself

Main Cast :
  • Jeon Jungkook
  • Kim Eun Ra

Genre : brotherhood, teen-age, family
Length : oneshot 

WEDDING DRESS
Seorang gadis dalam balutan gaun putih kini sedang berdiri di depan cermin. Gadis itu adalah Kim Eun Ra. Ia kini mengenakan gaun berwarna putih yang menjuntai hingga lantai. Gaun itu adalah salah satu gaun pernikahan yang dirancang oleh ibunya. Kim Yoon Mi, adalah seorang designer yang kini tengah sibuk dengan orderan gaun pengantin yang cukup banyak sehingga iamembutuhkan anak gadisnya yaitu EunRa untuk membantunya. EunRa dengan senang hati membantu ibunya terlebih lagi untuk menjadi model katalog butik ibunya.
Dengan wajah berseri-seri EunRa terus menunjukkan pose manis serta anggun dalam sesi pemotretan. Terkadang juga ia harus meminta jeda waktu ketika merasa kakinya sakit karena harus menggunakan heels yang terlalu tinggi. Walaupun ia hanya seorang gadis SMA biasa tetapi menurutnya ia bisa menjadi model jika ia sudah lelah bersekolah, lagipula orang tuanya juga tidak perlu repot-repot membayar uang sekolah yang mahal jika dirinya saja sudah cukup berprestasi dan mampu membiayai hidupnya sendiri. Tetapi semua itu ia urungkan karena seorang lelaki yang mengisi hatinya. Seorang lelaki yang mampu membuatnya melupakan cara untuk bernafas dan cara untuk berbicara. Jeon Jungkook. Itulah nama lelaki itu.Baginya tujuan lain pergi ke sekolah selain belajar adalah Jeon Jungkook.

Kim Eun Ra POV
Hari ini aku kembali melakukan pemotretan untuk katalog terbaru eomma.Ya memang melelahkan tapi entah kenapa aku bangga dan senang jika apa yang aku lakukan dapat meringankan beban eomma. Setidaknya beliau tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk menyewa model berparas cantik dan bertubuh indah jika anaknya saja bisa memenuhi kriteria itu. Hahaha aku yang terlalu percaya diri atau itu memang kenyataan ?
Sudah banyak rancangan indah eomma yang kucoba tetapi khusus untuk gaun pengantin entah mengapa aku ingin sekali memilikinya dan menggunakannya di  pesta pernikahanku kelak dengan seseorang yang kucintai. Aku ingin sangat ingin bahkan !
Namun selain itu yang jelas aku juga merasa diuntungkan karena bisa berjumpa dan kenal dengan banyak orang penting di dunia hiburan dan juga model.Buktinya karena wajahku yang cukup dominan menghiasi katalog eomma kemarin tawaran iklan produk kecantikan datang menghampiri.Awalnya aku ingin menerima tawaran itu mengingat eomma mengijinkannya tetapi oppa melarangku.Ia bilang kalau aku harus fokus pada pendidikan terlebih dahulu.

“EunRa, kau nanti jadi les kan, nak ?” tanya eomma yang entah kapan sudah berada di sampingku sambil membawakan aku segelas teh daun hijau yang hangat.
Sejujurnya aku malas sekali untuk les karena sudah seharian ini aku tidak menyentuh ponsel dan laptopku.Tadi pagi aku lupa membawa ponsel ke sekolah karena bangun terlambat dan sepulang sekolah aku langsung menuju butik eomma untuk membantunya. Rencananya setelah pemotretan ini selesai aku akan meminta ijin pada eomma untuk pulang lalu beristirahat di kamar sambil mengecheck kondisi ponsel yang sudah seharian aku tinggal.

“Ah les ya ?Aku sampai lupa jika ada jadwal les.Eomma tolong kabari Namjoon oppa kalau aku tidak les hari ini.Aku lelah sekali” rengekku pada eomma.Ayolah kumohon eomma.Kau tidak mungkin tega membiarkan anak gadismu ini mati karena kekurangan hiburan kan ? Ayolah eomma..kasihan nasib Jungkook. Pasti dia sudah menghubungi puluhan kali bahkan ratusan kali mengingat tadi aku tidak melihat batang hidungnya sama sekali.

“Kau itu sudah berapa kali absen tidak les ? Kau tidak kasihan pada Namjoon yang sepertinya merindukan wajahmu…”
“Baiklah, eomma akan segera memberitahunya. Oh iya kau di jemput SeokJin ya, dia sepertinya ingin berbicara padamu banyak”
Astaga.Tumben sekali oppa menjemputku.Dia jarang sekali mau menjemputku apalagi jika aku di sekolah.Walaupun aku dan dia adalah kakak-adik kandung tapi jika masalah antar-mengantar kami seperti pasangan kekasih yang putus secara sepihak.
Kim Seok Jin. Dia menurutku adalah sosok oppa yang sangat baik bahkan lebih dari itu. Tapi entah mengapa semenjak ia putus dengan kekasihnya dan mengetahui aku berpacaran dengan adik dari mantan kekasihnya malah membuatnya menjadi seperti eomma kedua bagiku.
Jungkook adalah adik dari Jeon Chan Mi yang sekarang statusnya adalah mantan kekasih oppa-ku.Dan aku berhubungan baik bahkan sangat baik dengan Chan Mi eonnie.Berkat dia aku dapat memantau Jungkook secara teratur. Berkat dia pula aku dan Jungkook dapat terus saling percaya satu sama lain.

*Author POV*
Jungkook bersama sahabat-sahabatnya kini sedang berada di sebuah kafe di daerah kota Seoul. Ia berniat mengajak gadisnya ikut bersamanya tetapi sedari dari ia tidak melihat gadis itu di sekolah dan ponselnya juga tidak dapat dihubungi. Padahal Jungkook ingin mengenalkan EunRa pada sahabat-sahabatnya. Jungkook termasuk yang paling muda di antara sahabat-sahabatnya yang lain maka dari itu mereka terus mendesak Jungkook untuk membawa kekasihnya bersamanya jika mereka sedang berkumpul mengingat di antara mereka Jungkook adalah anak yang hubungan asmaranya terhitung lama. Alasan Jungkook selama ini enggan membawa EunRa bersama dengannya jika bertemu dengan teman-temannya adalah karena ia takut EunRa direbut oleh salah satu dari mereka. Bisa dikatakan bahwa dia sahabat-sahabatnya adalah sekumpulan lelaki yang ketampanannya di atas rata-rata sehingga label ‘playboy’ mau tak mau melekat pada nama mereka. Tetapi seiring berjalannya waktu membuat Jungkook seakan yakin bahwa mereka tidak akan mungkin mengkhianati dirinya.

“Hei Jungkook.. kau tidak jadi menunjukkan kekasihmu pada hyung-mu ini ?” ucap salah salah dari mereka sambil memainkan kunci motor yang berada di tangannya.
“Hahaha, kurasa Suga begitu ingin melihat kekasihmu itu Kook !” jawab seorang lelaki berambut coklat kehitaman yang masih memakai seragam ber-name tag ‘Taehyung’
“Entahlah aku tidak melihatnya seharian ini.Dihubungi juga tidak bisa.Mianhae hyung karena tidak menepati janjiku”
“Eitsss… sudahlah jangan kau ambil pusing. Mungkin dia mewakilkan sekolah. Bukankah dia termasuk siswi yang diagungkan di sekolah ?”
“Lebih baik ayo ke lantai atas saja. Tadi Hyungwon sudah memesan tempat”
---
Seoul International School
10.30 KST
EunRa melangkahkan kakinya menyusuri koridor kelas Jungkook.Ia sudah berulang kali melewati koridor kelas lelaki itu tapi entah kenapa ia belum juga menemukan sosok yang ia cari. Ia ingin sekali bertanya pada salah seorang siswa yang lewat. Tetapi niat itu selalu gagal karena otaknya akan otomatis seperti memberi peringatan ‘Hei itu sunbae-mu. Jangan sampai salah ambil langkah !’. EunRa dan Jungkook berada di tingkat pendidikan yang sama tetapi kelas mereka berbeda. EunRa berada di lantai 2 sedangkan Jungkook berada di lantai 3.Dan lantai 3 merupakan lantai yang dihuni oleh para sunbaenim.Disana hanya ada 2 ruangan yang dihuni oleh hoobae dan salah satu dari kelas itu adalah kelas Jungkook.
EunRa sejujurnya ingin sekali bertanya pada salah satu sunbaenim yang ia rasa baik. Bukan masalah dia takut terhadap sunbaenim atau yang lain. Hanya saja ia malas jika salah satu dari mereka akan bertanya ‘Bukankah kau mantan kekasih Hyungwon ?’.
Tepat 7 bulan sebelum berstatus ‘kekasih Jungkook’ EunRa pernah menjalin hubungan dengan sunbae-nya sendiri. Chae Hyungwon. Dia adalah mantan kekasih EunRa.Pertemuan mereka berawal saat masa orientasi dimana Hyungwon adalah panitia acara dan waktu itu EunRa merupakan perwakilan calon siswi Seoul Internasional School.Dari situlah mereka sering bertemu sekedar untuk membahas kegiatan masa orientasi hingga akhirnya Hyungwon merasa nyaman dan jatuh hati pada EunRa.Tetapi sayangnya hubungan mereka tidak berlangsung lama. EunRa meminta Hyungwon memutuskan hubungan mereka dengan alasan ia tidak bisa membagi waktu sekolahnya dengan baik karena berpacaran.

EunRa POV
Sudah berulang kali aku terus melangkahkan kakiku mengitari koridor kelas Jungkook tetapi anak itu tak kunjung terlihat.Aku sudah mengubunginya tetapi hasilnya sia-sia. Aku tidak tahu harus melakukan apa sekarang ketika dari kejauhan aku melihat segerombolan anak laki-laki yang berjalan dengan beriringan menuju kearahku. Alhasil aku hanya bisa bersandar pada tembok terdekat sambil berpura-pura sibuk memainkan ponsel.
“Hei kau anak kelas bawah kan ?” tanya salah satu dari mereka yang berhenti tepat di depanku. Ayolah aku tidak ingin kau bertanya itu. Pergi sana. Aku tidak butuh dirimu.Yang kubutuhkan adalah Jeon Jungkook.
“Ah, ne
“Kau mencari siapa ? Jungkook atau… ” kalimatnya sengaja dibuat menggantung.Aku tahu siapa yang dia maksud. Sekarang aku tahu siapa sunbaenim  ini ketika aku mulai mengingat wajahnya yang sudah familiar. Dia adalah Minho,salah satu panitia orientasi dulu dan tentu saja ia tahu aku pernah berhubungan dengan Hyungwon mengingat Hyungwon dulu sering membawaku menemui teman-teman kelasnya.
Annyeong hyung…” suara seorang lelaki tiba-tiba datang menyela perkataan Minho.Ia datang dengan senyuman yang terus mengembang hingga akhirnya membuat Minho pergi begitu saja meninggalkan aku dan lelaki ini.
Dia adalah Jeon Jungkook.Bocah yang sedari tadi aku cari. Ingin rasanya aku memukul wajahnya karena ia datang dengan wajah tidak berdosanya melihat seorang sunbaenim datang menghampiriku.
“Kau mencariku kah ?Mianhae tadi ponselku tertinggal di lapangan ketika kau mengubungiku” tanya Jungkook lembut sambil mengacak rambutnya yang basah oleh keringat.
Astaga !Jeon Jungkook jangan tunjukkan aku pemandangan seperti ini.Kau membuatku mabuk karena pesonamu.
“Nanti sore aku datang kerumahmu sebagai permintaan maafku. Sekarang ayo kita ke kantin, aku lapar sekali sehabis bermain bola”

Jungkook POV
Hari ini adalah anniversary kami pertama.Aku sengaja tidak menampakkan wujudku dari tadi pagi karena ingin memberinya kejutan.Tetapi sepertinya ide itu tidak berjalan lancar karena aku tak tahan melihatnya seperti orang kehilangan separuh jiwanya.Setidaknya aku sudah membuatnya kelihatan bodoh tadi pagi. Kekekeke~
Kini aku dan EunRa berada di kantin.Aku mengajaknya makan di kantin karena aku sangat lapar setelah bermain bola tadi.Dia kelihatan tidak bersemangat hari ini. Apa dia sakit ?
“Kau sakit ?” tanyaku sambil menempelkan punggung tanganku di dahinya. Suhunya normal. Lalu apa yang sebenarnya terjadi ?
“Tadi pagi kau sudah sarapan ? Kuperhatikan sedari tadi kau tidak menyentuh makanan yang kupesan atau karena kau sedang ada tamu ?”
“Jungkook…” ucapnya memangil namaku lemah.Aku mulai menyingkirkan makanan di hadapanku lalu mengarahkan kedua tangannya untuk memegang pipiku.Aku memandangi wajahnya intens.Wajahnya tidak pucat.Matanya juga tidak berkantung. Bibirnya masih terlihat cantik dan manis pula.
“Ada apa hmm ?Katakan padaku. Jangan membuatku tidak mood untuk hidup lagi”
“Wajahmu penuh dengan keringat. Dan itu menempel di ta-ngan-ku” jawabnya penuh penekanan lalu dengan paksa melepaskan pegangan tanganku di tangannya.
Ya Tuhan, betapa manis dan cantiknya wanita di hadapanku sekarang. Walaupun dalam keadaan unmood dia tetap terlihat cantik. Ah aku jadi tidak sabar menunggu nanti sore. Hari ini akan menjadi hari yang tidak akan terlupakan dalam hidupku. Apa aku harus mengundang sahabat-sahabatku nanti sore untuk menemaniku datang ke rumah EunRa ?atau aku ajak saja ChanMi noona menemaniku ? Ah tidak, kasihan nanti ia makin tidak bisa melupakan SeokJin hyung.

EunRa’s house
18.00 KST
Sebuah motor sport dengan seorang lelaki yang bertengger di atasnya berhenti di depan rumah berwarna putih tulang. Lelaki itu turun dari motornya lalu memasuki beranda rumah sambil menaruh helm-nya di atas meja kecil yang ada disana. Dengan wajah sumringah ia menekan bel lalu tampaklah sesosok lelaki yang lebih tua darinya beberapa tahun menyambutnya dengan senyuman.
“Sudah lama tidak melihatmu, Kook !” sapa Jin dengan ramahnya lalu mengajak Jungkook masuk.
“Ahaha, hyung yang terlalu sibuk hingga tak pernah menjumpaiku lagi. Oh iya bagaimana kabar hyung ?sudah lama kita tidak bertukar gamecard
“Itu cara untuk bangkit dari kesedihan putus dari noona-mu. Apa dia tidak menitipkan sesuatu padamu ?”
“Lagipula kalian sudah sangat cocok sebagai sepasang kekasih kenapa juga harus putus. Padahal kalian juga masih saling mencintai satu sama lain. Oh aku ingat sesuatu perihal titipan !Noona bilang salam untuk eomma dan appa
“Ah baiklah, tunggu sebentar ya. Aku akan panggil EunRa, siapa tahu dia masih bersama gulingnya di atas”

Kim Seok Jin POV
Sore ini kudengar Jungkook akan datang berkunjung ke rumah. Ah aku tahu alasan ia datang ke rumah. Aku, appa, eomma dan Jungkook pernah membahas tentang ini sebelumnya.Hari ini adalah tanggal 29 April dan merupakan hari anniversary yang pertama bagi Jungkook dan juga adikku, EunRa.

“Itu cara untuk bangkit dari kesedihan putus dari noona-mu. Apa dia tidak menitipkan sesuatu padamu ?”
“Lagipula kalian sudah sangat cocok sebagai sepasang kekasih kenapa juga harus putus. Padahal kalian juga masih saling mencintai satu sama lain….”

Jauh sebelum hari jadi mereka, pihak keluarga Jeon dan keluargaku pernah mengadakan pertemuan tanpa mengajak mereka berdua untuk membicarakan masalah kisah cinta anak-anak mereka.Waktu itu aku dan Chanmi masih berstatus sepasang kekasih dan kebetulan kedua adik kami juga ternyata terlibat dalam suatu hubungan spesial.Orangtua kami –pihak Jeon dan Kim- mengadakan pembicaraan serius tentang hubunganku dan Chanmi, jika kami memang serius dan berniat melanjutkannya ke jenjang pernikahan maka imbasnya adalah hubungan Jungkook dan EunRa harus berakhir.
Awalnya aku dan Chanmi memang berniat untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius mengingat umur kami sudah cukup untuk sebuah pernikahan walau terhitung muda.Tetapi setelah menyadari bahwa konsekuensi yang harus kami tanggung jika kami melanjutkan hubungan kami adalah merupakan kehancuran bagi kedua insan yang sedang dimabuk kasmaran.
Aku sudah lama menyukai Chanmi.Aku mencintainya sepenuh hatiku bahkan aku rela mati untuknya.Aku sudah bertahun-tahun lamanya bersama Chanmi.Kami sudah berhubungan sebagai kekasih lebih dari 3 tahun.Ini berat bahkan sangat berat untukku dan Chanmi.
Tetapi aku akan lebih mencintai Kim Eun Ra. Gadis kecil yang sudah menemaniku selama 19 tahun. Gadis kecil yang selalu kulindungi. Kutemani setiap ia takut untuk pergi kesekolah. Gadis kecil yang selalu menangis jika aku tidak ada di rumah ketika harus menjalani long trip ke luar kota. Gadis itu adalah Kim Eun Ra, adikku yang paling kucintai, kusayangi, kukagumi, kubanggakan, kulindungi, kuperhatikan dan kujaga melebihi apapun.
Kuyakin Chanmi juga akan merasakan hal yang serupa denganku. Ia pernah berkata padaku bahwa mendapat adik laki-laki adalah sebuah hadiah terindah dan kekal dalam hidupnya setelah aku. Akhirnya setelah bergulat dengan pikiran masing-masing membuat orangtua kami sepakat untuk menyerahkan semuanya pada kami.Dan keputusan kamipun bulat. Kami akan merelakan hubungan kami yang sudah berjalan 5 tahun demi melihat mereka –Jungkook dan EunRa- tersenyum bahagia di altar kelak ketika mereka lulus dari SMA.

Author POV
EunRa kini berada di atas motor sport Jungkook sambil memeluknya dari belakang. Jungkook berniat membawa EunRa menikmati pemandangan indah kota Seoul untuk merayakan 1stanniversarymereka. Hari ini Jungkook harus menebus kesalahannya karena telahmengerjai EunRa.Gadis itu meminta Jungkook membelikannya album terbaru dari boyband bernama BANGTAN BOYS dan jika perlu bonus dengan tanda tangan atau photoshot salah satu anggota BANGTAN BOYS.
Jungkook hanya bisa menggelengkan kepalanya jika membayangkan tingkah EunRa ketika merengek minta dibelikan album dari boyband yang ia saja tidak tahu apa itu. EunRa terus memeluk Jungkook dengan kencang ketika lelaki dihapannya secara sengaja menambah kecepatan motornya dan berhenti secara mendadak.
Sudah banyak tempat yang mereka kunjungi, mulai dari toko buku kota yang sering mereka datangi untuk membeli novel, kedai ice cream karena EunRa merasa butuh sesuatu yang dingin, taman air mancur kota karena sebenarnya Jungkook sedikit lelah membawa motor dan beralasan menikmati air mancur di taman adalah hal romatis, pasar malam yang disana mereka cukup banyak menghabiskan waktu karena EunRa begitu ingin mencoba permainan yang belum pernah ia rasakan dan kini setelah selesai menyelesaikan semua permainan,tanpa rasa lelah Jungkook membawa EunRa untuk naik ke atas motor menuju ke suatu tempat terakhir yang sudah ia persiapkan dengan matang.
“Hei tuan muda Jeon, kita mau kemana lagi ? Kukira kau sudah lelah mengajakku jalan-jalan…”
“Lelah ?Hahaha, aku itu pria kuat kalau kau perlu kuingatkan nyonya Jeon. Lagipula tidak akan terasa lelah kok kita akan ke pintu surga sebentar lagi”
“HAH ?! Pintu surga ? Ish aku belum mau mati muda Jungkook !Jangan aneh-aneh.Kasihan SeokJin oppa nanti sendiri.Eomma juga kasihan nanti kalau model untuk baju rancangan pernikahannya tidak ada”
“Eoh eomma sudah menyiapkan baju pernikahan kita ? Woah… ”
“Cih, percaya diri sekali kau. Memang aku mau menikah denganmu”
Setelah menempuh perjalanan cukup jauh akhirnya mereka sampai di sebuah dataran tinggi di pesisir kota Seoul. EunRa turun lalu melepas helm yang ia kenakan. Ia berdecak kagum melihat Seoul dari tempat yang ia pijak sekarang. Jungkook tahu reaksi gadis itu menandakan bahwa usahanya tidaklah sia-sia tapi ini bukanlah puncak kejutan yang ia maksud. Setelah selesai memarkirkan motor dan merapatkan jaketnya, Jungkook menggenggam salah satu tangan EunRa lalu mengajaknya untuk mengikuti kemana langkah kaki Jungkook.
EunRa terus bertanya pada Jungkook akan tempat apa yang mereka kunjungi namun Jungkook hanya memberikan senyum termanisnya sambil sesekali mengusap lembut punggung tangan EunRa guna memberi kehangatan pada gadis itu.

EunRa POV
Saat ini aku dan Jungkook tiba di suatu tempat yang terlihat seperti bukit yang berada di pesisir kota Seoul. Entah apa maksud dan tujuannya mengajakku kemari namun yang jelas udara disini sangatlah dingin sehingga membuatku harus berulang kali merapatkan mantel. Beruntungnya Jungkook juga sesekali mengusap kedua punggung tanganku sehingga membuatku merasa lebih hangat.Ia terus melangkahkan kakinya tanpa berhenti. Ya Tuhan apa dia tidak merasa kelelahan ? Aku yang hanya duduk sebagai penumpang saja rasanya badanku sakit semua sedangkan dia yang mengendarai sekaligus membawa beban penumpang apa tidak merasa badannya sakit ? Perjalanan kesini cukuplah jauh walaupun masih di dalam kota Seoul.
“Jungkook, kita dimana ? Apakah masih harus berjalan lebih jauh ?” tanyaku pada Jungkook dan hanya dibalas senyuman yang menurutku senyum mematikan.
Oh ayolah bukan itu yang aku butuhkan sekarang, aku butuh istirahat sebentar. Rasanya sudah lelah sekali aku berjalan hingga membuatku harus merapatkan tubuhku ke Jungkook dan menenggelamkan wajahku di dadanya sambil tetap berjalan beriringan.Dia masih SMA tetapi badannya sudah mampu membuatku terbius dan kecanduan.Setidaknya posisi seperti ini membuatku sedikit lebih nyaman dan hangat, itu karena kini Jungkook tidak lagi menggengam tanganku melainkan merangkul pundakku serta mendekatkan tubuhku ke dalam rengkuhannya.

Jungkook POV
Kurasa gadis disebelahku sudah tidak ada mood untuk berjalan hingga membuatnya mendekatkan tubuhnya dengan manja.Sepertinya dia juga kedinginan, ah kasihan sekali kau nyonya Jeon.Udara disini memang dingin sekali wajar saja jika EunRa seperti anak kucing yang meringkuk di bawah naungan ibunya karena aku tidak mau membuatnya sakit atau bahkan mati kedinginan akhirnya aku merengkuhnya menggunakan satu tanganku sambil membawanya ke dalam pelukanku.
Kulihat di depan sana sudah ada pondok kecil yang kupesan. Aku semakin tidak sabar menunggu reaksinya setelah tahu kejutan yang aku berikan padanya.
“Tada !Kita sudah sampai kitten” ledekku pada EunRa yang terlihat tidak suka dengan panggilan ‘kitten’.
Ingin rasanya kekecup bibir mungil itu ketika melihatnya bereaksi tidak suka karena kusebut ‘kitten’. Karena tidak ingin membuatnya semakin murung akhirnya membuatku mengajaknya duduk di pondok sambil menikmati kelap-kelip kota Seoul yang terlihat seperti kunang-kunang.
Cukup lama kami terdiam hingga akhirnya dengan keberanian yang sudah kupersiapkan sebaik mungkin akhirnya aku memanggil namanya sambil menggenggam kedua tangannya. EunRa terlihat kaget karena aku tiba-tiba menggenggam tangannya tetapi secepat mungkin ia kembali menunjukkan ekspresi normal seraya memutar tubuhnya menghadapku. Kini tubuh kami saling berhadapan.Mata kami saling bertemu.Jarak di antara kami semakin tipis. Aku menggenggam tangannya erat namun lembut layaknya tidak akan menemukan malaikat seperti dirinya setelah ini.
Aku harus segera mengatakannya.Aku sudah mempersiapkan ini dengan sangat baik maka aku harus menunjukkan dengan luar biasa sangat baik pula.
“Kim Eun Ra”
“…”
“Aku tahu kau pasti bingung dan lelah karena perjalanan yang menguras tenaga ini. Namun semua ini sudah kupersiapkan dengan sangat baik hanya untukmu”
“…”
“Jujur saja aku bingung harus memulai dari mana. Aku bukan remaja yang mampu menyusun kata-kata romantis untuk kekasihnya jadi maaf jika aku bicara seperti orang mabuk.Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sudah mencintaimu sejak lama.Sejak noona dan hyung-mu menjalin hubungan, aku diam-diam sudah menaruh hati padamu. Tanpa kau tahu aku selalu bertanya pada noona tentang dirimu bahkan memaksanya menyuruh hyung datang ke rumah harus bersama dirimu”
“Jung-kook…”
“EunRa, aku mencintaimu melebihi apapun. Aku bersyukur karena akhirnya dapat menyatakan perasaan ini padamu setahun yang lalu dan kau mau menerimaku sebagai kekasihmu. Aku… Jeon Jungkook seorang remaja yang mempunyai mimpi untuk membahagiakan orang-orang yang kusayang ingin mengungkapkan bahwa sekali lagi aku mencintaimu lebih dari nyawaku”
“…”
Eun Ra menundukkan kepalanya. Aku tahu bahwa ia pasti menangis. Tanganku mengangkat wajahnya dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena angin malam yang berhembus cukup kencang sambil menyeka air mata yang tidak berhenti itu.
Happy 1st anniversary Kim Eun Ra. Aku sangat memohon padamu untuk terus membalas cintaku tanpa pernah lelah. Jangan pernah mengingkari hatiku atau aku akan mati secara perlahan. Mian untuk kesalahan yang sudah kubuat selama kita kenal dan selama setahun kita berhubungan. Tetaplah menjadi Kim Eun Ra, gadis yang akan memakai gaun pengantin di depan altar kelak bersamaku dan berubahlah menjadi Jeon Eun Ra”
Akhirnya aku berhasil mengungkapkannya dan EunRa kini mendekat padaku, memelukku dengan air mata yang terus menetes.Dia menangis hebat di dalam pelukanku.Tanpa sadar air mataku juga mengalir bebas menuruni pipiku. Malam ini adalah malam yang tidak akan aku lupakan. Malam ini aku telah berjanji akan menjadikan Kim Eun Ra sebagai gadis bergaun pengantin yang berdampingan denganku di depan altar kelak. Ia tidak akan lagi harus memakai gaun itu sebagai hanya untuk menjadi model untuk rancangan eomma-nya karena aku akan mewujudkan itu setahun lagi setelah kami lulus dengan baik.
---
One year later after graduation
Seorang lelaki paruh baya berjalan berdampingan dengan seorang gadis berambut hitam yang dibiarkan terurai.Tubuh gadis itu tebalut oleh gaun yang dibiarkan menjuntai panjang ke belakang.Mereka berjalan di atas karpet merah yang menuntun mereka ke ujung karpet.Disana seorang lelaki dengan tuxedo hitam tengah menunggunya tak lupa dengan senyum yang terus terukir.
Appa, ini semua nyata kan ?”
“Ini nyata. Kau harus sadari itu”
Perkataan ayah dan anak itu berakhir tepat ketika sang ayah mulai memberikan tangan anaknya kepada lelaki di hadapannya. Dengan senyum yang terus mengembang lelaki itu menerima tangan gadis yang sebentar lagi akan menjadi pasangan hidup dan matinya.
“Tangan putriku sudah kau genggam dan itu berarti sekarang kau bertanggung jawab atasnya, nak”
Ne, aboji
---
EunRa POV
Jauh sebelum bertemu dengan Jungkook aku pernah bermimpi ingin menjadi putri semalam di pesta pernikahanku.Eomma sudah berprofesi menjadi designer sejak aku masih di dalam kandungan dan ketika aku lahir beliau sempat berhenti dari pekerjaannya selama 6 tahun untuk merawat dan membesarkanku. Aku tahu itu semua dari Jin oppa, dia memberitahu tentang masa kecilku secara rinci tanpa ada yang terlewat ketika aku sudah lulus sekolah dasar. Ia berkata bahwa suatu saat aku harus membalas kebaikan eomma dengan caraku. Aku memutuskan untuk menjadi model design rancangannya sebagai bentuk balas budiku yang mungkin belum dapat sempurna terbalaskan.
Ketika eomma mengeluarkan rancangan terbarunya terkait marriage package aku berkesempatan menjadi model wedding dress­-nya.Selama aku menjadi model untuknya barukali itu aku begitu menginginkan wedding dress itu menjadi kepunyaanku kelak.Aku sering bermimpi memakai gaun rancangannya di hari pernikahanku. Mimpiku dahulu begitu sulit tercapai rasanya mengingat eomma sering berkata padaku bahwa beliau tidak ingin aku memakai gaun rancangannya jika aku masih belum berhasil lulus sekolah dengan nilai di atas kemampuanku.
Kini…
Semua itu bukanlah mimpi lagi bagiku.Hari ini aku telah mewujudkan mimpi itu karena bantuan seorang lelaki yang sudah resmi menjadi suamiku.Jeon Jungkook. Lelaki itu membantuku mewujudkan mimpiku.Dahulu  saat1st anniversary kami, dia pernah berjanji akan membuatku menjadi EunRa seorang gadis yang memakai gaun pengantin di depan altar dan berubah menjadi Jeon Eun Ra.
Itu semua kini terwujudkan dengan cincin yang melekat di jariku.Kini aku sudah sah berubah Jeon Eun Ra. Gadis yang dulu begitu bermimpi memakai wedding dress rancangan wanita tua bernama Kim Yoon Mi.

THE END
---
Gadis kecil berambut hitam legam berlari riang mengejar seekor anjing putih yang dibawa oleh kakak laki-lakinya.Gadis itu terus berteriak riang sambil menyipitkan mata hingga tak sadar bahwa di depannya ada sebuah lubang yang tertutup oleh dedaunan. Alhasil gadis itu tersungkur di tanah hingga membuat pakaian dan tubuhnya kotor, ia menangis dengan keras.
Seorang anak laki-laki datang menolongnya lalu berusaha menghentikan tangis gadis yang seumuran dengannya itu. Bocah itu membantu membersihkan pakaian gadis yang ia tolong menggunakan tangannya. Ia juga membersihkan tangan serta kaki gadis itu yang kotor karena tanah.
“Jangan menangis. Nanti lukanya juga ikut menangis”
“Hiks… hiks… op-op-oppa
“Dimana kakakmu ? Bajumu kotor… nanti kau harus bilang padanya kalau kau ingin baju baru”
A-ani aku ti-tidak mau ba-baju baru. I-ini dress buatan eo-eomma
“Kau suka dress ini ? Hish sudah kotor dan jelek pula”
“Bi-biarkan saja. Suatu saat aku akan pakai dress putih yang lebih bagus”

Tiba-tiba seorang laki-laki berumuran 10 tahun datang menghampiri kedua bocah itu.Ia datang dengan raut wajah yang begitu khawatir. Laki-laki itu adalah Kim Seok Jin.Ia sangat panik mengetahui adik perempuannya sudah tak ada di belakangnya. Ia mencari adiknya ke penjuru taman dan menemukannya sedang bersama dengan laki-laki yang sepertinya seumuran dengan adiknya. Ketika ia sudah berada di dekat adiknya, SeokJin tahu bahwa adiknya barusaja terjatuh melihat kondisinya yang begitu berantakan dan sepertinya bocah kecil ini menolong adiknya.
“EunRa maafkan oppa. Oppa tidak tahu kalau kau jatuh disini. Siapa yang menolongmu hm ? Apakah temanmu ini ?”
Annyeong… Jeon Jung Kook imnida.Tadi dia jatuh lalu menangis keras sekali jadi aku menolongnya. Oh iya hyung bajunya kotor”
“Ah iya, terima kasih sekali ya… Ehm, Jungkook. Benar kan ?”

1 komentar so far

Seru deh baca nya, thanks udh share ^^


EmoticonEmoticon